Ganbatte kudasai,,!!

Ganbatte kudasai,,!!
Belajar,,Belajar,,

Ahlan Wasahlan..


“Ambillah hikmah dari siapa saja, sebab hikmah itu kadang-kadang diucapkan oleh seseorang yang bukan ahli hikmah. Bukankah ada lemparan yang mengenai sasaran tanpa disengaja?” (HR. Al-Askari dari Anas ra dalam kitab Kashful Khafa’ Jilid II, h.62)

Sabtu, 24 Maret 2012

CERITA SIANG


11:30:31  
azkiya_shine: loha bunyai,askum
11:30:48  
al_faraday: wa'alaikummsalam warohmah
11:31:23  
azkiya_shine: buxai,hamdalah q ckrg dh krja lo
11:31:29  
al_faraday: alhamdulillah
11:31:33  
al_faraday: kerja dimana?
11:32:05  
azkiya_shine: di pindad mbk,ni ckrg agy istrhat
11:32:18  
al_faraday: alhamdulillah....
11:32:22  
al_faraday: bagian apa neng?
11:33:00  
azkiya_shine: bag.inspeksi visuil pelor mbk..
11:33:09  
al_faraday: gt tu ngapain mbakyu?
11:34:01  
azkiya_shine: ya ngecekin pelor,liat ad ca2tx ap gk?nti yg ca2t disutir..
11:34:12  
al_faraday: wew
11:34:22  
al_faraday: boleh ,minta satu?
11:34:46  
azkiya_shine: buat nembak copo?
11:34:58  
al_faraday: nembak hatimu lah..
11:34:59  
al_faraday: :))
11:35:05  
al_faraday: ;)
11:35:08  
azkiya_shine: oy ibux karti meninggal pean dh tw?
11:35:23  
al_faraday: inna lillahi wa inna ilaihi roji'un
11:35:25  
al_faraday: kapan?
11:35:29  
al_faraday: sakit apa?
azkiya_shine: sakit gagal ginjal

Kamis, 22 Maret 2012

Celoteh Wildan


Di rumah saya ada makhluk precil paling imut namanya Wildan. Kalau mau tahu seperti apa penampakannya? ya seperti di atas itu...hehehehe...
Wildan termasuk anak 4 tahun yang kelebihan energi..heuu..heuu..ya seperti kebanyakan anak kecil, tidak bisa diam maunya apaaaaaaaaa aja dikerjakan.Samapi-sampai yang jaga ikut ngos-ngosan karena kecapekan ngejar-ngejar dia.

Alhamdulillah,,,dia tumbuh dengan sehat dan cerdas. Banyak berceloteh dan seringkali menelurkan ide-ide gemilangnya.hehehe...
Kadang dia saya ajak ke sekolah kalau jam sekolah pendek.Wew...dia seperti menemukan dunia baru karena sekolah tempat saya mengajar ada sungainya, kolam ikannya, dan jembatan gantung yang tentu baginya sangat menarik.

Salah satu yang menarik baginya yaitu kecebong (anak kodok) yang banyak berenang-berenang di kolam. Sepertinya dia sangat takjub melihat ada makhluk hitam berekor dan berenang-renang. Langsung aja dia bertanya: "Mbak Pipit, iku opo?"
jawab saya: " Itu namanya kecebong"

dia diem dan sepertinya merekam kata KECEBONG di otaknya. hew..hew,,jadilah ketika saya ngajar dia berlari-lari di luar kelas tapi tak lama dia terus menghampari saya tanya lagi nama hewan itu. Hal itu tidak hanya sekali dia lakukan, tapi berulang kali. Jadi saya capek jawabnya.... :(( ---anak kecil kalau sudah tertarik dengan sesuatu dia pasti akan terus bertanya dan akan memikirkannya---

Ketika mau pulang, dia sepertinya tidak tega untuk meninggalkan makhluk baru itu hihihi... Dia penasaran darimana asalnya kecebong, kemudian dia bertanya: "Mbak, kecebong itu beli dimana?" walaaaa...dikira sekolah beli kecebong buat dipelihara,,,hahaha.. (Ada yang mau jual kecebong buat wildan? :D )

kemudian saya jawab, " Kecebong itu anaknya kodok"
sepertinya dia nggak terima jawaban saya, mungkin baginya "kok bentuknya nggak sama?" jadi dia tanya lagi. "Kecebong itu beli dimana?" heaaaaaaaaaaaa....
saya jawab lagi," Gini lho Ndut, kodok itu kan bertelur ya sama kayak ayam di rumah itu kan bertelur. Nah, terus telurnya kan menetas keluarlah kecebong, gitu"

balas dia, "OOOO...JADI KODOK ITU AYAHNYA KECEBONG!!"
kontan saja saya ngakak..hahahahahahahaha...

#Tepok jidat

I LOVE ALLAH


Rabu, 21 Maret 2012

TAFAKKUR



 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ


Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 
(QS. Almujadilah:11)

Subhanallah...Maha Suci Allah yang meninggikan derajat orang yang beilmu dan berpengetahuan. Surat cinta Allah di atas memberitahukan kita bahwa Allah memulyakan orang-orang yang berilmu. Saya sering berpikir kenapa orang berilmu begitu dimulyakan oleh Allah? mengapa orang yang beriman disandingkan dengan orang yang berilmu? Ilmu seperti apa yang harus dimiliki supaya dimulyakan Allah?


Kita sekolah formal paling tidak menempuh pendidikan dasar selama 6 tahun, pendidikan menengah pertama 3 tahun, jika melanjutkan ke pendidikan menengah atas ditambah lagi 3 tahun, kalau beruntung bisa kuliah bisa nambah 4 tahun. WOW..16 tahun kita sekolah!! 


Yang menjadi pertanyaan, bisa apa sih dari kita sekolah selama itu? Selama kita duduk di bangku sekolah atau bahkan duduk mendengarkan guru ceramah sambil terkantuk-kantuk kita mendapatkan apa?? Cukup diri kita yang tahu jawabannya.. hehehe...itu masih sekolah formal belum sekolah informal...


Paling tidak kita menyadari bahwa betapa luasnya ilmu Allah. Luas tanpa batas hingga digambarkan


"…seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta ditambah pula kepadanya tujuh lautan setelah keringnya,nescaya tidak akan habis ditulis kalimah-kalimah Allah…." -surah Luqman:27- 



Subhanallah..betapa kecilnya diri ini kalau kita mau berfikir. Berapa persen kita mepelajari ilmu Allah?? Tidak ada seujung jarum pun teman...!! 




Kita ingin bertafakkur tentang ciptaan Allah, virus misalnya. Bagaimana mungkin kita bisa bertafakkur dengan virus jika kita tidak tahu bagaimana virus itu. Atau kita ingin mentafakkuri tubuh kita sendiri, bagaimana kita bisa jika kita tidak pernah mempelajari bagaimana mata bekerja, bagaimana telingan mendengar, dan bagaimana lidah dapat merasakan berbagai rasa? dan masih banyak lagi. Mustahil untuk dapat dikalkulasikan.


Semakin kita berilmu seharusnya semakin bertambah pula keimanan kita kepada Allah Azza Wajalla. Sudah banyak Allah mengulang ayat-ayat AFALAA TATAFAKKARUUN? AFALAA TA'QILUUN?? namun seberapa besar rasa cinta kita untuk belajar IlmuNya Allah dan mau berdekat-dekat dengan Allah.. ??


WA ALLAHU A'LAM BISHSHOWWAB..




SEBENTAR TAPI BERKESAN

Setiap dari kita pasti pernah bertemu seseorang yang membuat kita terkesan meskipun pertemuan itu singkat. 
Waktu itu saya masih kelas V SD, saya bertemu dengan seorang bapak namanya Pak Sami'un panggilannya Pak Mi'un. Beliau ini ketua panitia lomba PORSENI SD. Saat itu saya ikut lomba baca puisi. Sekadar info saja, saya bisa baca puisi otodidak saja karena sering liat mbak saya baca puisi.hihihi...


lanjut ceritanya,,,
Pak Mi'un ikut mengantarkan saya ke tempat lomba sekaligus nantinya memfoto saya dan teman saya (yang putera)  saat tampil. Teman saya mendapat no urut lebih dulu daripada saya jadi dia maju duluan. Kemudian selang beberapa waktu giliran saya yang maju. Anehnya, seusai saya maju, Pak Mi'un menghampiri saya kemudian beliau minta maaf karena beliau tidak memfoto saya saat saya maju. Apa pasal? karena negatif film kameranya sudah habis, akhirnya beliau lari-lari membeli negatif film, sayangnya ketika beliau sampai, saya sudah selesai,,heu,,heuu...Dan saya tidak menyangka, beliau minta maaf sambil menitikkan air mata. Subahanallah..bapak ini baik sekali -pikir saya- Padahal saya tidak apa-apa meskipun tidak difoto.


Malemnya, beliau janji traktir saya es cream..hehehe..
Semoga Allah selalu merahmati beliau. Kira-kira bapaknya masih ada g ya? semoga diberi umur yang panjang dan berkah..

Selasa, 20 Maret 2012

Tips Sederhana Mengisi Aplikasi Teacher Training ke Jepang


Tips Sederhana Mengisi Aplikasi Teacher Training ke Jepang

Dalam Manajemen PendidikanManajemen SekolahPendidikan DasarPendidikan IndonesiaPendidikan Jepang,Pendidikan MenengahPendidikan pra sekolahPenelitian Pendidikan di Januari 20, 2012 pada 3:07 pm
Karena tulisan yang saya buat di blog ini dengan judul “Suka Duka Teacher Training Program di Jepang”, maka setiap tahun sejak saya menuliskan artikel tersebut, saya selalu menerima banyak sekali email yang menanyakan detil aplikasinya. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Guru yang sudah membaca artikel tersebut. Dan mohon maaf juga karena adakalanya saya tidak bisa membalas panjang-panjang, karena kesibukan kerja atau ada beberapa email yang masuk SPAM.
Pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan proses aplikasi meliputi :
1) Pembuatan Surat Rekomendasi
2) Pembuatan Ijazah dan Transkrip berbahasa Inggris
3) Proposal of Study
4) Tes bahasa Inggris
Saya akan coba jelaskan apa yang pernah saya kerjakan di tahun 2004, tetapi barangkali tidak sesuai lagi dengan aturan yang terbaru.
Seperti yang sudah saya jelaskan dalam artikel di atas, tahapan pertama yang harus dilewati oleh pelamar adalah seleksi administrasi. Karena Indonesia hanya memiliki kuota sekitar 10-12 orang (mungkin sekarang sudah bertambah), maka seleksi administrasi berlangsung ketat. Lalu, karena program TT semakin banyak diminati, maka saya yakin jumlah pelamar mungkin sudah mencapai angka seribu lebih. Oleh karena itu, setiap pelamar benar-benar harus memenuhi semua kriteria dan dokumen yang diminta. Periksa berulang-ulang isian form yang didownload, dan pastikan semuanya terisi dengan benar.
Yang sering lalai adalah : penulisan masa belajar yang harus dilengkapi tahun dan bulan. Banyak pelamar yang hanya menulis tahunnya saja. Mengapa ini begitu penting di Jepang? Karena sistem pendidikan di Jepang hanya memperbolehkan seseorang yang sudah menempuh masa belajar 16 tahun yang boleh mendaftar program TT yang disetarakan dengan S2. Jika ada yang masa belajarnya hanya 15 tahun 2 bulan, maka belum diloloskan untuk menempuh S2 di Jepang. Namun, ada kemungkinan seseorang loncat kelas karena jenius, kenyataan seperti ini harus dijelaskan dalam kolom keterangan (kolom keempat). Jadi, misalnya SMA seharusnya ditempuh 3 tahun, karena otaknya brilian, dia hanya perlu 2 tahun untuk menyelesaikannya.
Hal lain adalah ukuran foto yang agak aneh menurut ukuran Indonesia. Di Jepang, sudah biasa menggunakan ukuran 4.5×3.5 cm. Jadi, jika toko foto tidak bisa mencetakkan foto ukuran ini, maka lebih baik Anda foto sendiri (pakai kamera dijital biasa), lalu print dan potong sendiri. Jangan paksakan menggunakan ukuran 4×6 atau 3×4 yang biasa kita pakai, karena ini menjadi salah satu yang bisa menggagalkan seleksi administrasi.
Selanjutnya dokumen-dokumen yang perlu dilampirkan, misalnya surat rekomendasi atasan. Orang Jepang menganggap hal ini sebagai hal yang sangat rahasia dan hanya boleh dibaca oleh orang yang berhak. Pelamar tidak berhak membacanya. Yang berhak adalah embassy atau MEXT yang menjadi penyedia beasiswa. Oleh karena itu, telah dituliskan dalam form aplikasi bahwa surat rekomendasi harus dimasukkan ke dalam amplop yang sudah dilem, dan ditandatangani di batas pengeleman tersebut oleh si pembuat rekomendasi. Jadi, jangan sampai lupa meminta tanda-tangan tersebut. Rekomendasi biasanya sengaja dibuat untuk meloloskan seseorang, oleh karena itu isinya pada umumnya sama, memuji-muji orang yang direkomendasikan. Sebenarnya akan sangat baik jika si pemberi rekomendasi memberikan contoh kasus yang membuktikan pelamar memang patut mendapat pujian. Rekomendasi tidak perlu muluk-muluk, yang penting sudah dituliskan apa yang perlu disampaikan secara jujur.
Pembuatan Ijazah dan Transkrip bahasa Inggris biasanya sudah disiapkan oleh universitas asal kita, dan biasanya sudah dalam bentuk yang terlegalisir. Saya dengar, ada beberapa universitas yang sudah memberikan terjemahan bahasa Inggris ijazah dan transkrip nilai mahasiswa yang mengikuti wisuda. Kalau universitas tidak mampu menyediakannya dalam versi Inggris, maka kita harus mengupayakan terjemahannya di lembaga penerjemah yang tersumpah.
Setelah itu, yang paling sering ditanyakan juga adalah Proposal of Study Program. Bagaimana menyusunnya dengan benar? Sebenarnya ini sama dengan menyusun proposal penelitian, yang terdiri dari bagian latar belakang (tanpa tinjauan pustaka), tujuan, dan metode. Karena hanya dibatasi 300 kata, maka perhatikan dengan baik komposisinya, yang kira-kira begini : Bagian latar belakang dan tujuan itu hanya 30%, metode atau rencana studi 70%. Lalu, apa yang harus ditulis? Saya menekankan pada prinsip-prinsip berikut :
1) Tulislah permasalahan utama yang Anda hadapi selama mengajar. Analisa permasalahan tersebut dan kemukakan bagaimana rencana Anda menyelesaikannya dengan program TT ini. Jadi, misalnya kendala yang ada adalah kesulitan menangani siswa yang nakal, berisik di kelas, maka Anda perlu belajar manajemen kelas dan psikologi pendidikan.
2) Cocokkan major yang ingin diambil dengan yang tersedia. Biasanya perpustakaan embassy mempunyai list universitas yang menyelenggarakan program TT. Anda tinggal mencari, major mana yang cocok.
3) Tulislah rencana kegiatan Anda di sana (metode study), misalnya untuk mendapatkan informasi tentang pendidikan Jepang, Anda akan mengikuti kuliah yang disarankan, melakukan kunjungan sekolah, menginterview guru, melakukan studi literatur, dll.
Jika seleksi dokumen sudah lolos, maka pelamar akan ditelepon dalam waktu yang tidak tentu. Sehingga jangan mengganti nomor hp selama aplikasi, dan selalu on-kan HP-nya :-) Kalau tidak salah, saya mendapat telepon sore hari saat sedang belanja di supermarket. Kalau Anda ditelepon dan diminta mengikuti tes bahasa Inggris, maka persiapan selanjutnya adalah latihan bahasa Inggris. Saya menggunakan dua buku, yaitu buku Cliff, yang banyak dipakai untuk persiapan TOEFL, dan bukunya Barron, juga untuk persiapan TOEFL.
Jika nilai Anda baik dan memenuhi persyaratan, maka akan ada telepon lagi untuk mengundang Anda datang ke embassy untuk diwawancarai. Umumnya yang diwawancara akan gugur satu orang, atau bisa jadi lolos semuanya.
Demikian, tips sederhana mengisi aplikasi TT di Jepang. Semoga bermanfaat.



###jadi musti bersiap2 ne...meski 5 tahun lagi :(( cz boleh ikut jika udah 5 tahun ngajar :((

PR HARI INI

merancang madrasah yang akan kubangun ^^v

Pendidikan Tiga Dimensi : Tubuh-Hati (Perilaku)-Otak



Dalam Pendidikan JepangSerba-Serbi Jepang di Maret 24, 2011 pada 4:48 am
Saya sering ditanya dari mana proses pendidikan itu harus dimulai. Pertanyaan paling gampang dengan jawaban tersulit. Kata “dari mana” semestinya mengarah kepada sebuah tempat, lokasi, tahap,fase atau waktu. Dan oleh karenanya jawaban yang akan muncul terhadap pertanyaan di atas sangat bervariasi, dan pastilah semua benar jika asumsinya pun benar.
Selama kurang lebih enam setengah tahun tinggal dan mendalami pendidikan di Jepang (itupun rasanya masih kurang), saya berani menyimpulkan bahwa pendidikan di Jepang adalah pendidikan yang mengikuti model : tubuh –>hati—>otak.
A. Pendidikan Tubuh
Pendidikan tubuh adalah aspek yang ditekankan pada masa usia dini. Karenanya kegiatan gerak badan, pembentukan tubuh, latihan motorik dasar adalah hal yang diutamakan pada hoikuen (tempat penitipan anak), youchien (taman kanak-kanak) dan shougakkou (sekolah dasar). Lalu bagaimana penerapannya ?
Kegiatan utama anak-anak hoikuen dan youchien adalah bermain. Tidak ada unsur belajar dengan menggunakan alat tulis atau buku. Kalau toh hendak disebut belajar, mereka belajar menghafal kata melalui lagu dan sapaan atau pembicaraan ala anak, tetapi tidak dengan menulisnya. Anak-anak mengenal kosakata baru melalui proses alami.
Tidak ada ahli yang membantah bahwa bekerjanya hati dan otak tergantung dari kondisi tubuh. Hal ini dipahami betul oleh pendidik di Jepang. Oleh karenanya pembentukan raga, pengaktifan urat dan otot-otot anak dilakukan melalui kegiatan “bergerak”. Anak-anak normal maupun yang mengalami kelainan dari segi fisik tidak ada bedanya, mereka semua harus bergerak dan melatih semua organ tubuhnya pada masa kanak. Tangan yang terdiri dari 5 jari, masing-masingnya mempunyai fungsi. Dari kelima jari tangan tersebut kalau diperhatikan ibu jari adalah organ yang paling menentukan perkembangan fisik anak. Perhatikan ketika anak mulai merangkak, tumpuan utama untuk menahan tubuhnya ada pada ibu jari tangan dan kaki. Ketika dia mulai memegang sesuatu, dia mula-mula memegangnya dengan jari-jarinya yang lain, dan lama kelamaan menyadari bahwa sesuatu akan terpegang dengan kuat jika ibu jari ikut memegang. Ibu jari memperkuat jari-jari yang lain untuk kuat memegang sesuatu. Hal yang sama berlaku pada kaki. Kaki berfungsi untuk berjalan akan dipahami anak jika dia sudah mulai menggunakan kakinya untuk berjalan. Ketika anak memanjat pohon, ibu jari kakinya juga berperan untuk mencengkeram kuat pada batang pohon. Jika tidak ada ibu jari kaki, misalnya karena anak dipakaikan kaus kaki, maka tentulah kakinya sulit memijak di batang pohon. Perhatikan pula bahwa anak lebih cepat berjalan dan berlari jika ibu jari kakinya terbebaskan ketika bergerak.
Karenanya tidak mengherankan bahwa anak-anak di hoikuen dan youchien di Jepang tidak dibiasakan memakai kaus kaki atau sepatu. Mereka tidak perlu takut serangga yang akan menggigit kakinya, air yang akan mengotori tapak kakinya, atau kerikil-kerikil yang mungkin akan menusuk kaki. Makin tebal tapak kaki anak, makin bagus itu ! begitu kata seorang pengasuh di hoikuen.
Di SD pelajaran olahraga diberikan 3 kali dalam seminggu selama 45 menit setiap kali pertemuan. Jumlah jam pelajaran olahraga di SD per tahunnya adalah sbb, kelas 1 SD adalah 102 unit jam, kelas 2, 3, dan 4 sebanyak 105 unit jam, dan kelas 5 dan 6 masing-masing 90 jam plus pelajaran jasmani 12 jam (total 597 jam). Sebagai pembanding jam olahraga di SMP kelas 1-3 masing-masing 105 jam (total 315 jam) yang naik dari 90 jam (total 270 jam) di periode sebelumnya.Diskusi tentang perubahan ini silakan dibaca di sini.
Prinsip dari tubuh yang sehat lahirlah jiwa dan otak yang sehat pula tercermin dalam aktifitas belajar di sekolah. Tentu saja kesehatan tubuh dan jiwa siswa tidak ditentukan oleh pelajaran olahraga saja, tetapi juga oleh asupan makanan di dalam tubuh. Sekalipun pihak sekolah menyiapkan makan siang yang sudah terdeteksi dan terjaga nilai gizi dan besaran asupan, di rumahpun orang tua dianjurkan untuk menyediakan makanan yang paling tidak serupa kandungan gizinya.
Penyakit flu gampang sekali menular di kalangan anak-anak. Oleh karena itu, orang tua yang mempunyai anak di hoikuen, youchien, dan SD kelas rendah setiap hari perlu melaporkan kepada guru tentang kondisi tubuh, misalnya suhu badan siswa, terutama bila anak menunjukkan gejala-gejala sakit. Jika suhu badan mencapai 39 derajat, anak tidak diperkenankan masuk sekolah.
Untuk mengajarkan anak-anak tentang perlunya menjaga kesehatan, di hoikuen dan youchien serta SD ada kebiasaan mencuci tangan dan melakukan ugai (berkumur-kumur) setiap kali masuk sekolah atau selesai bermain/jam istirahat. Kebiasaan menggosok gigi bersama juga menjadi acara wajib setelah makan siang.
B. Pendidikan Hati (Perilaku)
Jika dibandingkan dengan karakter etnis di dunia ini, saya kira orang Jepang termasuk dalam kategori orang yang sangat peka. Kepekaan itu bukan terkait dengan diri pribadi tetapi berhubungan dengan orang lain. Misalnya, ketika mereka bersikap atau bertindak, yang pertama kali dipikirkan bukan keberhasilan pribadi tetapi apakah orang lain tidak terganggu dengan tindakan itu.
Adab menghormati orang lain diajarkan dengan pembiasaan sikap misalnya menyapa dengan suara lantang, tidak malu-malu, mengucapkan terima kasih, meminta maaf, yang sebenarnya di sekolah di Indonesia semestinya sudah diajarkan kepada siswa-siswa kita. Guru meminta maaf kepada siswa adalah hal yang biasa. Demikian pula siswa kepada guru.
Suatu hari ada seorang murid SD Jepang menghina anak teman saya yang kulitnya hitam (karena orang Indonesia :-)  ) dengan mengatakan si anak tidak pernah mandi. Kejadian ini didengar oleh teman saya, dan tentu saja dia emosi karena anaknya dihinda (padahal anaknya biasa saja). Teman saya pada kesempatan lain menemui kakak si anak Jepang dan menyuruhnya minta maaf. Tak lama kemudian si anak yang bersalah datang menemui teman saya dan berteriak, “Fira no okaasan, gomen nasai !” (Mama Fira, mohon maaf sekali !) sambil membungkuk 90 derajat. Sikap membungkuk saat memberi salam dan  meminta maaf diajarkan di lembaga sekolah hingga di tempat-tempat kerja. Misalnya saja, ketika menyapa, maka cukup menganggukkan kepala, ketika memperkenalkan diri, membungkuk dengan sudut sekitar 30-45 derajat, dan saat meminta maaf membungkuk dengan sudut 90 derajat.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa anak muda Jepang gampang sekali bunuh diri jika mereka dihina. Pilihan bunuh diri saya kira diambil karena mereka sangat malu terhina. Jadi, jika mereka dihina dan tidak dapat melawan hinaan itu, mereka memilih mengakhirinya dengan bunuh diri. Masalah membesarkan hati anak, menumbuhkan kepercayaan diri mereka dan meningkatkan kepercayaan anak kepada orang dewasa, menjadi salah satu muatan pendidikan moral yang sedang dibahas dan dianjurkan pengejawantahannya di sekolah-sekolah.
Untuk melatih kepekaan anak terhadap lingkungannya, Jepang dapat diacungi jempol. Masalah sampah yang menjadi momok di banyak negara berkembang dan negara maju, dapat dilewati negeri ini dengan sistem pendidikan yang keras/disiplin dan penyediaan fasilitas yang mengikutinya. Pengetahuan tentang air bersih dan perlunya menjaga sumber-sumber air diajarkan dengan pola pembelajaran luar kelas, yaitu dengan mengunjungi PAM setempat, atau pada kegiatan lain mendatangi mata-mata air, sungai-sungai dan mengenali dari mana air yang mereka minum sehari-hari berasal, dan apa akibatnya jika sumber dan aliran air itu terkotori.
Pendidikan perilaku lainnya adalah kesopanan dalam berkendara. Mengapa jarang sekali kita mendengar bunyi klakson di Jepang, mengapa hampir tidak pernah kita mendengar keluhan saat mereka antri panjang, mengapa saat terjadi gempa, anak-anak dengan tertibnya bersembunyi di bawah meja dan antri berjalan menuju tempat yang aman ? Semuanya adalah pendidikan yang rutin diberikan. Latihan gempa diajarkan setiap bulan, latihan adab kesopanan berkendara diajarkan dalam pelajaran seikatsu ka (life skill).
Materi-materi karakter dasar ini diajarkan pada level hoikuen, youchien, dan SD. Dan tidak diajarkan lagi saat mereka SMP, karena dianggap mereka sudah memahaminya dengan baik, sebab sudah dibiasakan sehari-harinya. Dalam hal ini pendidikan hati/perilaku diajarkan melalui pembiasaan dan bukan ceramah di dalam kelas.
Sekali-sekali dalam pelajaran bahasa Jepang di SD, dan juga sejam pelajaran moral dengan wali kelas, guru membacakan kisah teladan, dan atau menunjukkan film, yang kemudian akan dikomentari oleh anak-anak.
Beberapa sekolah yang saya kunjungi juga menerapkan absensi kegiatan rumah kepada para siswanya, misalnya saja apa yang mereka kerjakan untuk membantu ibunya di rumah, berapa jam mereka belajar, menonton TV, dan membantu ibunya. Terlepas dari akan ada anak dan orang tua yang tidak peduli dengan hal ini, yang terpenting adalah sistem pembiasaan sudah disusun dengan pendekatan yang holistik.
C. Pendidikan Otak
Pendidikan otak atau pengajaran ilmu pengetahuan adalah hal yang mulai ditekankan di level SD kelas atas, dan semakin ditekankan di SMP dan SMA. Oleh karenanya jika dibandingkan dengan siswa SD di Indonesia, siswa SD di Jepang mempelajari cakupan materi yang lebih sedikit, tetapi mereka akan sangat lebih unggul dibandingkan dengan siswa kita jika diberikan soal-soal pemahaman dan analisa. Itu karena bukan metode menghafal yang ditekankan kepada mereka, tetapi metode memahami dan bisa.
Untuk bisa memberikan pendidikan ilmu pengetahuan yang lebih baik, seorang guru di Jepang dituntut tidak saja memahami pedagogi mengajar, tetapi lebih dari itu menguasai bidang keilmuwannya. Oleh karena itu per sepuluh tahunan, setiap guru harus mengikuti pembaharuan sertifikat. Dan saat mengikuti pembaharuan tersebut, guru harus mengambil kuliah di fakultas yang sesuai dengan bidang keilmuwannya.
Pendidikan tiga dimensi dengan urutan semacam itu (tubuh–>hati–>otak) diterapkan di semua sistem pendidikan Jepang. Jadi, bukan otak yang diutamakan tetapi tubuh yang harus dibina terlebih dahulu, dan setelah terbentuk fondasi tubuh yang mantap, anak-anak baru dikembangkan hati dan otaknya. Pengembangan otak bisa dipesatkan dengan fondasi tubuh dan hati yang sudah terbangun dan terbentuk dengan baik. Namun jika tubuh dan motorik belum terbentuk dengan baik, maka hati dan otak tidak dapat dikembangkan dengan optimal.

daftar link bagus

http://murniramli.wordpress.com/2008/02/24/apakah-kamu-bisa-mendengar-suara-pohon/

Rabu, 07 Maret 2012

Sebab... Surga juga ada pada keikhlasan mereka... ;-))

Wahai wanita...
Tahukah anda, bahwa kaum pria sesungguhnya jauh lebih sering "menangis"???

Namun mereka menyembunyikan tangisannya didalam kekuatan akalnya..
Itulah mengapa ALLAH Ta'ala menyebutkan bahwa pada pria terdapat dua kali lipat akal wanita, dan itulah sebabnya mengapa tiada yg anda lihat selain ketegarannya.

Pria menangis karena tanggung jawabnya dihadapan Tuhan.
Ia menjadi tonggak penyangga rumah tangga...
Menjadi pengawal bagi Ibu, saudara perempuannya, Istrinya dan juga anak2nya.

Maka tangisnya tak pernah nampak di bening matanya
Tak bisa anda lihat tangisnya pada keluh kesah di lisannya...
Tangis pria adalah pada keringat yg becucuran demi mencari nafkah tuk keluarganya
Pria "menangis" dalam letih dan lelahnya menjaga keluarganya dari kelaparan.

Tak dapat anda dengar tangisnya pada omelan2 di bibirnya...
Pria "menangis" dalam tegak dan teguhnya dalam melindungi keluarganya dari terik matahari dan deras hujan serta dinginnya angin malam.

Tak nampak tangisnya pada peristiwa2 kecil dan sepele...
Pria "menangis" dalam kemarahannya jika kehormatan diri dan keluarganya digugat
Pria "menangis" dgn sigap bangunnya dikegelapan malam hari demi menghadapi bahaya yg datang menghampiri keluarganya digelap malam...
Pria "menangis" dgn bercucuran peluhnya dalam menjemput rizki...
Pria "menangis" dgn menjaga dan melindungi org tua, anak dan istri...
Pria "menangis" dgn tenaga dan darahnya menjadi garda bagi agamanya...

Namun pria pun sungguh-sungguh bisa menangis dgn linangan air matanya, di kesendiriannya menyadari tanggung jawabnya yg begitu besar di hadapan Tuhan
Maka...
Pandanglah Ayah
Pandanglah Suami
Dgn pandangan cinta yg penuh keikhlasan...

Sebab... Surga juga ada pada keikhlasan mereka... ;-))

Mau ngukur kapasitas paru-paru???

Ceritanya nih, anak-anak kelas XI IA (Ilmu Alam) sudah masuk bab RESPIRASI alias PERNAFASAN. Nah, ketika sudah sampai pada topik KAPASITAS PARU-PARU saya berencana melakukan praktikum mengukur kapasitas paru-paru manusia, baik udara tidal, udara komplementer, udara suplementer, dan udara residu. Eng..Ing..Eng.. sekolah tak memiliki alat yang namanya spirometer (alat untuk mengukur kapasitas paru-paru). Alhasil, saya berinisiatif membuat yang murah meriah dan yang penting bisa dipakai. Setelah mencari info kesana-kemari hasilnya saya musti menyiapkan bahan-bahan sebagai berikut:


  1. Botol air mineral bekas 1500 cc 2 buah
  2. selang bening dengan panjang 1 m
  3. 1 buah balon tiup
  4. plastisin
  5. air
  6. blok meter
Langkah kerja:
  1. melubangi botol tepat di bawah mulut botol, besar lubang disesuaikan dengan besar diameter selang yang digunakan.
  2. memberi label pada botol A dan B
  3. memasukkan air pada botol A dengan tinggi sampai di bawah lubang
  4. memasang blok meter di botol B
  5. masukkan ujung selang satu pada botol A dan ujung satunya pada botol B yang kosong
  6. meniup balon dengan hembusan nafas sekeras-kerasnya (udara suplementer)
  7. menutup balon hingga rapat, kemudian memasang balon di mulut botol A yang telah diisi air. Usahakan ketika memasang balon udara tidak sampai keluar.
  8. mengamati aliran air
  9. mengukur tinggi air yang ada di botol B
  10. mengukur volume air yang setara dengan volume udara suplementer.
RUMUS:
V= Luas alas x Tinggi air
karena luas alas berupa lingkaran maka: L alas = phi x r x r

Spirometer made in saya dan bapak :D


Memasang balon yang sudah ditiup 
Air pada botol A pelan-pelan berpindah ke botol B
Air semakin banyak yang berpindah












Balon akan semakin mengempis karena udara dari balon keluar dan menekan air sehingga air berpindah


Ckckckc... nggak mbois blas meterane :))
Sebenarnya cara kerja alat ini sangat sederhana. Air yang diberi tekanan akan keluar menuju botol B melalui selang yang sudah dipasang. Tekanan ini berasal dari udara yang sudah ditiupkan ke dalam balon, dimana udara yang dihembuskan sekuat-kuatnya adalah volume udara suplementer. Sehingga banyaknya air yang berpindah sebanding dengan udara suplementer. 

Mudah bukan??? ^^v

Seandainya ada...Saya pasti..

Seringkali saya berfikir, apakah jilbab itu menunjukkan pengekangan terhadap muslimah atau justru kemerdekaan bagi muslimah?
sebenarnya saya tipe muslimah yang suka berpetualang, mencoba hal-hal yang baru, dan melakukan kegiatan yang menantang.
saya ingin bebas mendaki gunung dengan teman-teman akhwat, arung jeram, panjat dinding, diving, atau snorkeling. Tapi apa daya, fasilitas di negeri ini tidak ada yang khusus muslimah, tidak ada Muslimah Zone yang bisa dinikmati oleh setiap muslimah yang semestinya juga ingin menikmati indahnya bawah laut, tegangnya ketika arung jeram, dan inginnya merasakan lonjakan adrenalin ketika panjat dinding. Ku yakin yang salah bukan pakaian muslimahnya tapi...............???

Kamis, 01 Maret 2012

16 Alasan Menghapal Al Qur’an


Setidaknya itu yang harus kita renungkan sama-sama sebagai seorang muslim sejati. Ya, menghapal Al Qur’an merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan setiap muslim. Ia tidak akan bisa menerapkan Islam secara baik tanpa interaksi yang kuat dengan Al Qur’an sebagaimana para generasi sahabat dan salaf shaleh dahulu lakukan.
Untuk memotivasi kita agar bisa dekat Al Qur’an dan berjuang menghapalkan aya-ayatnya, maka setidaknya ada 16 alasan kenapa kita harus menghapal Al Qur’an,
1. Menghapal adalah landasan awal ketika Rasulullah menerima Al Qur’an dari malaikat Jibril alaihissalam.
“Bahkan Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang menjelaskan (terdapat) di dalam dada-dada orang-orang yang diberikan ilmu..”(QS  Al Ankabut, 49).
Sungguh, betapa indahnya ayat ini yang menjelaskan tentang agungnya aktifitas dada orang-orang yang menghapal ayat-ayat Allah swt. Allah mensifatkan bahwa mereka adalah orang-orang yang diberikan ilmu. Lalu, apakah ada yang disebut ilmu selain yang termuat dalam Al Qur’an Al Karim?
Ayat di atas menjelaskan bahwa Dia akan memilih dari sekian hamba-hambaNya di muka bumi untuk kemudian dada akan dijadikan sebagai wadah bagi firman-firmanNya. Sungguh ini merupakan keutamaan yang besar.
Malah ketika kita mau memperhatikan kekhususan yang diberikan kepada umat ini, – di mana dada para ulamanya penuh dengan Al Qur’an- kita semua pasti akan mengetahui berharganya menjadi para penghapal kitab-Nya.
2. Al Qur’an adalah sumber dan muara semua sistem dan undang-undang umat ini
Karena Al Qur’an ini adalah undang-undang kita selaku umat Islam, maka kita wajib untuk berhukum dengannya dan menjadikannya sebagai sumber hukum bagi orang lain. Darinya referensi bagi semua persoalan dan tasyri’ (perundang-undangan). Tidak ada persoalan yang kecil ataupun besar sekalipun melainkan dijelaskan secara jelas di dalamnya. Ini sebagaimana firman Allah dalam ayat-Nya,
“Tidaklah Kami berlebih-lebihan (dalam menjelaskan) di kitab ini sedikitpun..”
“Dan tidaklah Tuhanmu lupa.”
Al Qur’an ini adalah cahaya yang dibawa umat untuk menerangi seluruh manusia agar risalahnya tersampaikan dengan menyeluruh, layaknya sebuah umat yang dilahirkan untuk manusia seluruhnya dan sebagai saksi atas mereka di dunia dan akhirat.
3. Menghapal Al Qur’an adalah fardhu kifayah.
Sebagian ahli ilmu menegaskan bahwa menghapal Al Qur’an itu merupakan kewajiban atas umat ini. Yang apabila telah dilakukan oleh sebagian kaum, maka akan terbebaslah kaum yang lain dari dosanya.
Badruddin Zarkasyi mengatakan, “Sahabat-sahabat kami mengatakan, ‘Belajar Al Qur’an itu hukumnya fardhu kifayah. Dan kegiatan menghapalkannya adalah wajib atas umat ini.’”
4. Menghapal Al Qur’an itu berarti meneladani Rasulullah shalallahu ‘alaihi was salam.
Allah telah menjadikan Rasulullah shalallahu ‘alaihi was salam, Muhammad sebagai teladan yang baik bagi umat ini. Dan menghapal Al Qur’an itu sendiri adalah bagian dari meneladani sunnah-sunnahnya. Itu dikarenakan Rasulullah selalu menghapalkannya, rajin membacanya dan disimak oleh malaikat Jibril as. Demikian pula, Rasulullah menyimakkannya kepada para sahabatnya dan para sahabatnya menyimakkan kepada beliau.
5. Menghapal Al Qur’an juga sama dengan meneladani para salaf shalih.
Menghapal Al Qur’an di masa kanak-kanak dan masa muda adalah bagian mencontoh salaf sholeh, menapaki jejak mujahadah (kesungguhan) mereka dan menempuh contoh jalan hidayah Allah. Dahulu, salaf sholeh memulai menghapal Al Qur’an sebelum menghapal ilmu-ilmu lain dan memberikan perhatian lebih kepadanya sebelum kepada disiplin keilmuan lainnya. Tidaklah anda membaca tentang biografi para ulama dahulu melainkan engkau pasti akan membaca di dalamnya bahwa ia, “menghapal Al Qur’an dahulu lalu baru kemudian menuntut ilmu-ilmu keislaman lainnya.”
6. Menghapal Al Qur’an adalah karakteristik umat Rasulullah shalallahu ‘alaihi was salam.
Imam Jazari mengatakan, “Dahulu itu, para ulama menukilkan Al Qur’an melalui dada-dada dan hati-hati yang dipenuhi hapalan Al Qur’an. Bukan melalui tulisan mushaf dan kitab-kitab. Inilah karakteristik yang paling mulia yang Allah berikan kepada umat ini.”
Sungguh, aktifitas menghapal Al Quran ini akan senantiasa menjadi syiar bagi umat ini dan menjadi duri di kerongkongan musuh-musuh Islam.
Laura Faghliry, wanita orientalis mengatakan, “Sungguh, hari-hari ini kita tidak bisa membendung terjangan ombak keimanan ribuan umat muslim yang mampu mengulang-ngulan bacaan Al Qur’an dengan hapalan. Di Mesir sendiri jumlah huffazul qur’an(penghapal Al Qur’an) jauh melebihi jumlah kaum Nasrani yang mampu membaca Injil secara hapalan di seluruh Eropa.”
James Minzez, seorang non Islam yang diharamkan mendapatkan cahaya Al Qur’an mengatakan, “Mungkin itulah, Al Qur’an merupakan kitab yang paling banyak dibaca manusia di atas dunia ini. Sungguh, ia adalah bacaan yang paling mudah dihapal manusia.”
7. Menghapal Al Qur’an adalah proyek ibadah yang tidak mengenal bahasa kegagalan.
Takut gagal dan tidak berhasil saat ini sudah menjadi rintangan dan sekat yang menghalangi antara seseorang dan angan-angannya. Dan bisa jadi semua akhir dari semua proyek manusia adalah benturan keras yang terjadi karena sekat kegagalan dan ketidakmampuan untuk melanjutkan sebuah pekerjaan. Akan tetapi proyek menghapal Al Qur’an tidak akan pernah mengenal yang namanya pemikiran tersebut.
Ketika seorang pemuda memulai pekerjaan menghapal Al Qur’an ini, kemudian berhenti dan melemah tekadnya sebelumnya selesai menghapal, apakah bisa dikatakan ia telah gagal sesungguhnya, misalnya saja ia telah menghapal beberapa juz?! Tentu saja usahanya tidak sia-sia dalam sekejap. Hanya saja hapalannya itu hilang sejenak. Seluruh waktu yang pernah ia kerahkan untuk membaca dan menghapal yang membuatnya mengorbankan segala kenikmatan dunia tentu saja adalah bagian dari ketaatan kepada Allah swt. Bisa dibayangkan, berapa surat dan berapa ayat yang pernah ia ulang-ulang?! Sementara setiap huruf akan dibalas dengan sepuluh kali lipat oleh Allah swt.
8. Menghapal Al Qur’an itu mendapat garansi kemudahan untuk semua orang.
Banyak orang yang bercita-cita bisa merealisasikan impiannya dan mengukir prestasi yang memuaskan. Namun, seringkali kemampuan akalnya menjadi penghalang untuk menggapai itu semua. Tapi tidak untuk Al Qur’an. Bisa kita saksikan betapa banyak orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik dan lemah dalam hapalan, tapi mampu menghapal Al Qur’an.
Al Qurthubi mengatakan tentang ayat, “Sungguh telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk diambil pelajaran.”(QS Al Qomar, 17), yakni, “Kami mudahkan Al Qur’an ini untuk dihapal, dan akan Kami bantu mereka yang mau menghapal. Lalu, adakah orang yang mau menghapal lalu mendapatkan pertolongan-Nya?”
9. Penghapal Al Qur’an adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.
Di antara penyempurnaan penghormatan Allah dalam menjaga kitab suci-Nya adalah dengan menjadi dari hamba-hamba-Nya yang hapal Al Qur’an. Sungguh itu merupakan sebuah kehormatan yang tidak ada bandingannya bagi manusia di dunia ini. Di mana dengan sifat itu seorang hamba yang fakir dan lemah menjadi keluarga dan orang-orang pilihan-Nya. Keluarga dan orang-orang pilihan-Nya itu tent lebih patut memperoleh rahmat, pemaafan, cinta dan dekat dengan-Nya tabaroka wata’alaa.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi was salam ia berkata, “Sesungguhnya Allah memiliki ‘keluarga’ di antara manusia sekalian.” Para sahabat bertanya, “Siapa mereka, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Mereka adalah ahlul qur’an dan orang-orang pilihan-Nya.” (HR Ibnu Majah)
Silahkan saja setiap manusia bangga dengan predikat yang ia miliki di dunia ini. Entah itu ia ahli harta, ahli seni ataupun ahli olahraga. Silahkan pula sebut nama-nama itu semua pada setiap kamus yang ada dengan sifat dan pujiannya. Apakah ada yang lebih baik dari pada sifat yang dimiliki oleh seseorang yang bergelar ‘keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.’?
10. Menghormati Penghapal Al Qur’an berarti  mengagungkan Allah swt.
Dari Abu Musa Al Asya’ri radiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi was salam bersabda, “Di antara bentuk mengagungkan Allah adalah memuliakan orang tua yang muslim, memuliakan penghapal Al Qur’an yang taat dan menghormati setiap pemimpin yang adil.” (HR Abu Dawud).
Inilah dalil tentang ketinggian kedudukannya dan kebesaran perannya.
11.Akan ditempatkan bersama duta-duta yang mulia lagi berbakti (para malaikat).
Dari Aisyah radiyallahu anha bahwa nabi shallahu alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sementara ia hapal akan ditempatkan bersama para duta-duta Allah yang mulia lagi berbakti. Dan perumpamaan orang yang membacanya dalam keadaan berat namun ia tetap berusaha, maka baginya dua pahala.”(HR Bukhari)
Sudah tidak bisa pungkiri saat ini manusia begitu berbangga diri ketika menyandarkan diri kepada salah seorang pembesar atau seorang tokoh agama yang penuh dengan ketenaran. Bisa jadi itu pada bidang olahraga ataupun sia-sia yang penuh kebatilan. Sungguh itu merupakan kecelakaan besar karena keteledoran diri. Namun demikian indah bagi para penghapal Al Qur’an ketika mereka memilih bersama para duta-duta Allah yang suci (malaikat).
12. Akan memperoleh syafa’at di hari kiamat.
13. Penghapal Al Qur’an orang yang seharusnya di-iri-i (dalam arti yang positif) oleh orang lain.
Dalam hidup ini Allah telah melebihkan derajat satu golongan dengan golongan yang lainnya.
“Dan telah Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lainnya. Dan negeri akhirat lebih besar derajatnya dan lebih banyak keutamaannya.”(QS Al Isra’, 21)
Dari Ibnu Umar radiyallahu anhuma Rasulullah shalallahu ‘alaihi was salam bersabda, “Tidak boleh merasa hasud melainkan pada dua golongan, “Seseorang yang Allah berikan kepadanya Al Qur’an, lalu ia membacanya siang dan malam. Dan seseorang yang Allah karuniakan hartan kekayaan lalu ia menginfakkan hartanya itu siang dan malam.” (HR Bukhari dan Muslim)
14. Para penghapal Al Qur’an akan berada di surga yang paling tinggi.
Rasulullah bersabda, “Akan dihadirkan penghapal Al Qur’an pada hari kiamat, lalu dikatakan kepadanya, “Wahai Robb, berikanlah ia hiasan.” Maka iapun dikalungkan mahkota kemuliaan.” Lalu dikatakan lagi, “Ya Robb, tambahkanlah ia.” Maka ditambahkan mahkota kemuliaan kepadanya. Kemudian dikatakan lagi kepadanya, “Ya Robb, ridhoilah ia.” Akhirnya dikatakan kepadanya, “Bacalah dan naiklah. Sesungguhnya bagimu setiap ayat adalah satu kebaikan.” (HR Tirmizi, Hakim dan hadits ini dihasankan statusnya oleh syekh Albani).
15. Menghapal Al Qur’an di antara sebab-sebab terbebasnya seseorang dari siksa neraka.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi was salam bersabda, “Seandainya Al Qur’an ini diletakkan di hati seorang mukmin, kemudian dilemparkan ke dalam neraka, niscaya tidak akan terbakar hatinya.”(HR Ahmad)
16. Bank kebaikan.
Sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi was salam, “Barangsiapa yang membaca satu ayat dalam Al Qur’an maka baginya satu kebaikan. Dan setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf. Tapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.”(HR Tirmizi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih).
Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang hapal dan memahami Al Qur’an serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, Amiin Ya Rabbal a’lamin. Wallahu a’lam bish-shawab.

 Dikutip dari sini