Ganbatte kudasai,,!!

Ganbatte kudasai,,!!
Belajar,,Belajar,,

Ahlan Wasahlan..


“Ambillah hikmah dari siapa saja, sebab hikmah itu kadang-kadang diucapkan oleh seseorang yang bukan ahli hikmah. Bukankah ada lemparan yang mengenai sasaran tanpa disengaja?” (HR. Al-Askari dari Anas ra dalam kitab Kashful Khafa’ Jilid II, h.62)

Rabu, 07 Maret 2012

Mau ngukur kapasitas paru-paru???

Ceritanya nih, anak-anak kelas XI IA (Ilmu Alam) sudah masuk bab RESPIRASI alias PERNAFASAN. Nah, ketika sudah sampai pada topik KAPASITAS PARU-PARU saya berencana melakukan praktikum mengukur kapasitas paru-paru manusia, baik udara tidal, udara komplementer, udara suplementer, dan udara residu. Eng..Ing..Eng.. sekolah tak memiliki alat yang namanya spirometer (alat untuk mengukur kapasitas paru-paru). Alhasil, saya berinisiatif membuat yang murah meriah dan yang penting bisa dipakai. Setelah mencari info kesana-kemari hasilnya saya musti menyiapkan bahan-bahan sebagai berikut:


  1. Botol air mineral bekas 1500 cc 2 buah
  2. selang bening dengan panjang 1 m
  3. 1 buah balon tiup
  4. plastisin
  5. air
  6. blok meter
Langkah kerja:
  1. melubangi botol tepat di bawah mulut botol, besar lubang disesuaikan dengan besar diameter selang yang digunakan.
  2. memberi label pada botol A dan B
  3. memasukkan air pada botol A dengan tinggi sampai di bawah lubang
  4. memasang blok meter di botol B
  5. masukkan ujung selang satu pada botol A dan ujung satunya pada botol B yang kosong
  6. meniup balon dengan hembusan nafas sekeras-kerasnya (udara suplementer)
  7. menutup balon hingga rapat, kemudian memasang balon di mulut botol A yang telah diisi air. Usahakan ketika memasang balon udara tidak sampai keluar.
  8. mengamati aliran air
  9. mengukur tinggi air yang ada di botol B
  10. mengukur volume air yang setara dengan volume udara suplementer.
RUMUS:
V= Luas alas x Tinggi air
karena luas alas berupa lingkaran maka: L alas = phi x r x r

Spirometer made in saya dan bapak :D


Memasang balon yang sudah ditiup 
Air pada botol A pelan-pelan berpindah ke botol B
Air semakin banyak yang berpindah












Balon akan semakin mengempis karena udara dari balon keluar dan menekan air sehingga air berpindah


Ckckckc... nggak mbois blas meterane :))
Sebenarnya cara kerja alat ini sangat sederhana. Air yang diberi tekanan akan keluar menuju botol B melalui selang yang sudah dipasang. Tekanan ini berasal dari udara yang sudah ditiupkan ke dalam balon, dimana udara yang dihembuskan sekuat-kuatnya adalah volume udara suplementer. Sehingga banyaknya air yang berpindah sebanding dengan udara suplementer. 

Mudah bukan??? ^^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alhamdulillah ada yang menasihati,,,